Kamis, 08 September 2011

Penyakit Kulit : PIODERMA

Pioderma adalah terminologi umum untuk berbagai penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh kuman (bakteri). Paling sering oleh infeksi bakteri gram positif Staphylococcus aureus, Streptococcus beta hemolyticus atau keduanya yang biasanya terdapat pada tempat-tempat yang kurang bersih. Kecuali bakteri gram positif, walaupun jarang dapat juga disebabkan oleh bakteri gram negatif, seperti Pseudomonas aeruginosa, Proteus vulgaris, Proteus mirabilis, Escherichia coli dan Klebsiella.

Pioderma terbagi dalam dua kategori, yakni :
a. Pioderma primer adalah infeksi pada kulit normal yang disebabkan oleh satu jenis mikroorganisme.
b. Pioderma sekunder adalah infeksi pada kulit yang sebelumnya sudah ada infeksi lain. Misalnya orang dengan scabies (infeksi yang disebabkan oleh parasit) cenderung akan menggaruk karena rasa gatal pada kulit yang disebabkan parasit ini. Garukan dapat menyebabkan luka lecet. Luka ini dapat mengalami infeksi sekunder oleh bakteri sehingga terjadi Pioderma.

Pioderma
Dalam praktek sehari-hari pioderma dapat dijumpai dalam berbagai bentuk dan jenis. Cirinya berupa bercak kemerahan di kulit yang terinfeksi disertai rasa nyeri, panas dan kadang gatal. Penyakit ini dapat menular dari kulit yang terinfeksi ke kulit yang sehat, baik pada tubuh penderitanya sendiri maupun pada orang lain yang kontak langsung dengan penderita.

Faktor pencetus terjadinya Pioderma, antara lain :
a.  Faktor higiene (kebersihan) yang kurang, baik personal higiene maupun lingkungan
b. Penurunan daya tahan tubuh karena berbagai kondisi, misalnya anemia, kurang gizi, diabetes mellitus, dll
c. Telah ada penyakit kulit lain. Karena terjadi kerusakan di epidermis kulit, maka fungsi kulit sebagai pelindung akan terganggu sehingga memudahkan terjadinya infeksi.

Pioderma
Pencegahannya dengan selalu menjaga kebersihan baik diri kita sendiri maupun lingkungan termasuk kebersihan air yang kita gunakan sehari-hari, misalnya untuk mandi dan mencuci pakaian. Air yang kita gunakan harus bebas dari bakteri (kuman) yang dapat menyebabkan penyakit ini. Hal ini menjadi penting karena penularannya  dapat melalui air. Air sumur yang sebaiknya dilakukan penyaringan (filter) terlebih dahulu sebelum digunakan, baik dengan cara aerasi, penggunaan arang aktif maupun zat kimia seperti kaporit dan tawas. Hindari kontak langsung dengan penderita dan menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terinfeksi, baik dengan memenuhi kebutuhan gizi maupun berolah raga rutin.

Secara umum, pengobatan Pioderma ditujukan terutama untuk memberantas penyebabnya (causa) dengan antibiotika, baik secara topikal, per oral, maupun kombinasi keduanya tergantung beratnya infeksi.

Selain itu, dapat juga digunakan kompres Yodium Povidon (misalnya : Betadine, Septadine) atau rivanol sebagai antiseptik dan perawatan Pioderma.

Sedangkan obat-obat untuk meredakan keluhan (simptomatis) dapat juga diberikan apabila ada keluhan lain yang menyertai Pioderma, misalnya: pereda demam dan pereda nyeri (antipiretik-analgetik), pereda gatal (antihistamin). Lamanya penggunaan obat bergantung pada jenis dan beratnya Pioderma. Rata-rata berkisar 4-7 hari, kecuali pada Pioderma yang berat dan luas

Dan bila sudah terinfeksi pernyakit, jangan sekali-kali mencoba mengobati sendiri, lebih baik datang ke dokter anda ! (dari berbagai sumber)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar